Slow Travel di Thailand: Jelajah dengan Lebih Santai dan Berkesan

https://clubwyndhamasia.com/wp-content/uploads/embrace_slow_travel_in_thailand_with_club_wyndham_asias_resorts-scaled.webp

Kita selalu terburu-buru, bahkan liburan pun sering terasa seperti serangkaian kegiatan yang tergesa-gesa. Tapi bagaimana jika kita berhenti mengejar landmark dan mulai menikmati ritme suatu tempat? Di Thailand, perubahan ini terasa begitu alami.

Dikenal dengan kota-kotanya yang ramai, kuil-kuil suci, dan pemandangan yang memukau, Thailand juga menawarkan jenis perjalanan yang lebih lambat dan penuh kesengajaan. Di sini, pagi dimulai dengan berjalan-jalan di pasar, bukan alarm; percakapan mengalir santai sambil menikmati kopi; dan perjalanan itu sendiri sama memuaskannya dengan tujuannya.

Tahukah Anda bahwa kota pesisir Rayong menjadi favorit bagi mereka yang ingin tinggal lebih lama, dengan banyak wisatawan memesan masa inap terpanjang mereka di sana? Selain Rayong, Thailand memiliki banyak destinasi untuk pengalaman yang benar-benar santai. Dari pesona pesisir yang tenang di Hua Hin hingga perbukitan damai di Pai, slow travel di Thailand memungkinkan Anda bersantai, menjelajah, dan menghargai keindahan setiap tempat.

Apa Itu Slow Travel dan Mengapa Harus Dicoba di Thailand?

Wajar jika saat pertama kali berkunjung ke Thailand, Anda ingin melihat dan melakukan sebanyak mungkin. Namun, bahkan dalam liburan singkat sekalipun, Anda tetap bisa merasakan manfaat slow travel. Lalu, apa sebenarnya slow travel itu?

Dalam jenis perjalanan ini, prinsip “lebih sedikit, lebih bermakna” berlaku. Lebih sedikit daftar kunjungan, lebih banyak cerita untuk dibagikan. Dengan tinggal lebih lama di satu tempat, Anda akan menangkap detail-detail kecil—cahaya yang menyentuh dinding kuil saat golden hour, denyut kehidupan pasar lokal, atau teman baru di kafe yang sudah hafal pesanan Anda pada hari ketiga. Slow travel adalah tentang menjadi penduduk lokal sementara, bukan sekadar pengunjung cepat.

Belajar Slow Travel (Tanpa Pusing Memikirkannya)

Tidak ada satu formula pasti untuk melakukan slow travel, dan justru itulah keindahannya. Namun, jika Anda baru ingin memulai, berikut beberapa cara sederhana untuk memulainya:

  • Lebih sedikit tempat, lebih lama tinggal: Alih-alih bergegas mengunjungi banyak kota dalam seminggu, pilih satu atau dua kota saja dan nikmati semuanya dengan tempo Anda sendiri.
  • Jalan kaki, bersepeda, atau naik transportasi lokal: Lewati penerbangan atau transportasi berkecepatan tinggi. Penemuan terbaik sering terjadi di perjalanan antara titik A dan B.
  • Beri ruang dalam jadwal perjalanan: Sisakan waktu di hari Anda untuk hal-hal spontan—mengobrol dengan penjual buah, singgah di kuil yang tenang, bermain kayak di sungai yang damai, atau bersantai di pantai yang sepi.

  • Belanja, makan, dan nikmati waktu seperti penduduk lokal: Kunjungi kafe yang sama secara rutin. Ajak bicara pemilik toko lokal. Ikuti kelas memasak khas Thailand. Rutinitas kecil ini bisa mengubah orang asing menjadi teman, sekaligus menjadi cara menyenangkan untuk mencoba beberapa kata dalam bahasa Thailand.

  • Rasakan festival lokal: Baik ikut seru-seruan perang air saat Festival Songkran (Tahun Baru Thailand), menyaksikan pelepasan lampion di Festival Yi Peng (Sky Lantern Festival di Chiang Mai), atau takjub melihat sungai yang diterangi keranjang berbentuk teratai saat Loy Krathong (Festival Cahaya), pengalaman ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan seumur hidup.

Cari Ketenangan: Rekomendasi Lokasi Slow Travel

Hua Hin

Kota pesisir ini hanya beberapa jam dari Bangkok. Di sini, pagi yang santai dan sore yang tenang menjadi daya tarik utama. Jelajahi pasar malam, kunjungi stasiun kereta bersejarah Hua Hin, atau singgah ke kebun anggur dan taman nasional, seperti Khao Sam Roi Yot National Park.

Terletak di perbukitan utara Chiang Mai, Pai adalah tempat di mana sawah berpadu dengan pesona alam yang menenangkan. Dengan air terjun, pemandian air panas, dan kafe lokal, di sini waktu seolah melambat. Sebuah skuter sudah cukup untuk menjelajahi pesona santainya. Anda juga bisa memperpanjang perjalanan dengan menjelajahi Mae Hong Son Loop, di mana jalan berkelok melewati perbukitan berhutan.

Di utara Thailand, kedua pusat budaya ini mengajak Anda untuk perjalanan yang lebih reflektif. Habiskan hari dengan mengunjungi kuil-kuil, bersepeda di jalan-jalan sepi, atau belajar kerajinan tradisional. Anda juga bisa mendukung suaka satwa yang etis, seperti Elephant Nature Park. Chiang Mai pun populer di kalangan digital nomad, menunjukkan mengapa kota ini cocok untuk slow travel.

Terletak di antara Phuket dan Krabi, Koh Yao Noi terasa seperti rahasia yang tersimpan rapi. Tukarkan keramaian dengan kegiatan seperti kayaking, bersepeda mengelilingi desa, panjat tebing, atau bersantai berjam-jam di tepi laut. Inilah kehidupan pulau yang paling tenang—sempurna bagi mereka yang ingin mencoba slow travel di jalur yang jarang dilalui.

Bagi pecinta sejarah, reruntuhan kuno Sukhothai paling baik dijelajahi dengan bersepeda. Situs Warisan Dunia UNESCO ini lebih sepi pengunjung dibandingkan Ayutthaya, sehingga Anda bisa menikmati suasana dengan lebih tenang dan reflektif.

Tempat ini menawarkan ketenangan dengan kesadaran ekologis. Sebuah pelarian yang tenang, di mana melakukan sedikit hal saja sudah menjadi daya tarik utama. Tidak ada bar malam — hanya keramahan lokal, laut yang jernih, dan pantai yang sepi.

Terletak di Krabi, Ao Nang menawarkan pantai-pantai bak kartu pos. Bayangkan pasir lembut yang halus, sambil duduk menikmati ombak yang datang silih berganti. Anda juga bisa bermain kayak di hutan bakau, menjelajahi pulau-pulau sekitar, atau mengunjungi jalan-jalan perbelanjaan yang penuh dengan barang menarik.

7 Hari Menikmati Slow Travel: Rencana Perjalanan di Hua Hin

Berikut itinerary untuk memulai slow travel Anda, dengan fokus pada Hua Hin dan sekitarnya yang menawan:

  • Hari 1 & 2 (Menikmati Kedatangan) – Tiba di Hua Hin dan perlahan menyesuaikan diri dengan suasana lokal. Kunjungi pasar malam, nikmati makan malam seafood, coba jajanan jalanan, dan luangkan waktu di tepi laut yang menenangkan.
  • Hari 3 (Petualangan Hijau) – Habiskan hari menjelajahi Monsoon Valley Vineyard dan pemandangan Khao Sam Roi Yot National Park.
  • Hari 4 (Kereta Santai) – Naik kereta ke desa terdekat, di mana kehidupan lokal berjalan dengan ritme sendiri. Ikuti kelas memasak lokal, coba anyaman keranjang, atau sekadar menikmati suasana.
  • Hari 5 & 6 (Menyegarkan Diri) – Pergi ke retret alam terdekat. Ini kesempatan untuk melepaskan diri—spa, yoga, berjalan di hutan, tanpa gangguan notifikasi.
  • Hari 7 (Perpisahan, Segar Kembali) – Akhiri perjalanan di tempat yang sama saat memulai—mungkin di pantai, dengan secangkir kopi di tangan dan tanpa terburu-buru ke mana pun.

Mulai dari hari di pantai hingga kunjungan ke kuil, ide-ide ini hemat waktu sekaligus ramah untuk anggaran slow travel Anda di Thailand.

Intip Anggaran untuk Slow Travel di Thailand

Secara umum, slow travel di Thailand lebih bersahabat dengan kantong Anda. Tinggal lebih lama di lebih sedikit tempat biasanya berarti biaya lebih rendah. Banyak pengalaman paling berkesan—seperti berjalan-jalan di pasar atau mengobrol dengan penduduk lokal—tidak memerlukan biaya sama sekali.

Berikut panduan perkiraan biaya untuk slow travel di Thailand:

  • Akomodasi: USD 20 – 100 per malam, mulai dari guesthouse nyaman hingga hotel atau resor kelas menengah.
  • Makanan: USD 5 – 20 per hari jika menikmati kuliner di pasar lokal atau tempat makan setempat.
  • Transportasi: USD 10 – 50 per perjalanan untuk kereta, feri, dan bus.
  • Aktivitas: USD 10 – 30 per hari untuk workshop seni dan kerajinan, tiket masuk taman nasional, atau tur budaya.

Faktor-faktor seperti pilihan akomodasi, jenis transportasi, dan aktivitas yang diikuti akan memengaruhi total anggaran slow travel Anda.

Nikmati Slow Travel dengan Club Wyndham Asia

Baik saat menjelajahi pulau-pulau Thailand maupun kota-kota budaya, Club Wyndham Asia memastikan Anda memiliki tempat yang tenang untuk kembali setelah seharian berpetualang. Para anggota dapat menikmati slow travel terbaik tanpa mengorbankan kenyamanan di Zenmaya Oceanfront Phuket, Wyndham Grand Phuket Kalim Bay, dan Club Wyndham Sea Pearl Phuket.

Tetap Sehat, Bepergian Perlahan

Dengan lokasi di berbagai penjuru Asia, Anda mudah mengikuti rekomendasi destinasi slow travel—baik kota pantai yang tenang maupun desa pegunungan—dan tetap melanjutkan perjalanan ke destinasi populer seperti Bangkok, Bali, Jepang, dan lainnya.